Senin, 05 Oktober 2009

CERPEN : Bocah Kampung Menyibak Langit

Malam menutup hari, menerangi kegelapan dengan para bintang yang menggantung. Bocah-bocah berusia sekitar sepuluh tahunan bermain dengan riang selepas shalat di mushala kampung. Pakaian bocah-bocah itu lusuh. Bagai mendengar panggilan dari sang bintang, salah seorang dari mereka mendongak melihat langit. Ia gembira menjumpai jutaan bintang di langit kampung pedalaman Sumatera Utara itu. Salah seorang temannya melihat gelagatnya dan ikut menatap ke atas. "Sedang apa kau Tak?" Tanya temannya itu heran. "Aku
Apakah yang haurz kita lakukan untuk smua ini? ?
Mungkin hanya diri anda sendiri yg tahu jawabannya.
Selama ini hanya perbuatan - yang hanya gue lakukan.
Perbuatan yang merugikan orang lain, terutama keluarga.
Ada niatan untuk melakukan sesuatu yang dapat bisa dibanggakan.
Tetapi sampai saat ini belum pernah bisa melakukan.
Ya allah beriksn kekuatan pada diri hamba mu ini.
Semangatlah adit-chaky